Powered By Blogger

Cari Blog Ini

Rabu, 30 September 2015

PENGENDALIAN HAMA TRIPS PADA TANAMAN TEMBAKAU

Tembakau merupakan komoditi yang cukup banyak dibudidayakan oleh petani, khususnya di daerah dataran rendah dengan ketinggian antara 200-3.000 meter dpl. Tembakau sangat cocok ditanam di daerah dengan curah hujan rata-rata 2000 mm/tahun dengan suhu udara antara 21-32 derajat celcius. Bukan rahasia lagi bahwa tembakau adalah tanaman yang diambil daunnya untuk dibuat sebagai bahan baku rokok, obat, maupun bahan-bahan lain.
Trips merupakan hama yang berpotensi menimbulkan kerugian pada tanaman tembakau. Trips menyerang daun-daun muda, dengan cara menggaruk dan mengisap cairan daun. Gejala serangan ditandai dengan bagian bawah daun yang terserang berwarna keperakan, selanjutnya berubah menjadi kecoklatan. Daun tampak keriput, mengeriting dan melengkung ke atas. Pengendalian trips pada tanaman yang dilakukan dengan sistem pengendalian hama terpadu (PHT) adalah sebagai berikut:
1.    Pemasangan perangkap lekat warna biru, putih atau kuning
2.    Pemanfaatan musuh alami. Musuh alami potensial yang dapat digunakan untuk mengendalikan trips adalah predator kumbang macan Menochilus sexmaculatus
3.    Penyemprotan jamur patogen V. lecanii dilakukan mulai tanaman tembakau berumur satu minggu setelah tanam. Penyemprotan jamur patogen V. lecanii dilakukan pada sore hari sekitar pukul 16.00.
4.    Penyemprotan insektisida. Penyemprotan insektisida untuk mengendalikan trips pada tanaman merupakan upaya terakhir. Insektisida yang dianjurkan adalah insektisida yang selektif yaitu yang berbahan aktif Spinosad. Penggunaan insektisida dilakukan jika populasi hama tersebut telah mencapai ambang pengendalian.
Untuk pengendalian hama trips tanaman tembakau perlu dilakukan pengamatan ambang ekonomis serangan sebagai langkah pengendalian dini (“Early Warning System”). Dengan langkah tersebut dapat diidentifikasi apakah perlu atau tidak untuk melakukan tindakan pengendalian. Apabila hal ini dilakukan jarang sekali terjadi ledakan serangan hama dan penyakit yang dapat menimbulkan kerugian pada pengusahaan tembaka

Tidak ada komentar:

Posting Komentar