Powered By Blogger

Cari Blog Ini

Selasa, 08 Februari 2011

Pengendalian Penyakit Hawar Daun Bakteri (HDB) pada Tanaman Padi dengan menggunakan Coryne bacterium

Hawar daun bakteri (HDB) yang disebabkan oleh Xanthomonas oryzae pv. oryzae (XOO) merupakan salah satu penyakit utama padi sawah di Indonesia dan beberapa negara di Asia. Serangan penyakit dapat terjadi pada fase bibit, tanaman muda, dan tanaman tua. Kerusakan yang ditimbulkannya terus meningkat sebagai akibat meluasnya pertanaman. Penurunan produksi yang diakibatkan oleh penyakit ini bisa mencapai 50 %.  
Serangan penyakit ini dimulai dengan gejala bercak kuning sampai putih berawal terbentuknya garis lebam berair pada bagian tepi helaian daun. Bercak dimulai dari salah satu atau kedua tepi helaia daun, atau pada tiap bagian helaian daun yang rusak dan berkembang hingga menutupi seluruh bagian helaian daun. Pada variatas yang rentan bercak bisa sampai ujung daun hingga bawah pelepah daun. Jika bakteri menyerang melalui akar dan pangkal batang tanaman padi muda bisa layu lalu mati kering seperti terbakar (gejala ini biasa disebut penyakit kresek).  Kadang-kadang daun yang terinfeksi dapat berwarna kuning pucat atau kuning atau kuning bergaris hijau.
Pemicu serangan HDB dapat disebabkan oleh factor iklim. Seperti musim pancaroba atau peralihan musim kemarau ke musim penghujan atau sebaliknya. Pada pancaroba terjadi kelembaban pada struktur tanah yang memudahkan bakteri untuk berkembang. Pemakaian pupuk N yang berlebihan juga dapat menyebabkan munculnya serangan HDB karena kelebihan N dapat mematahkan system ketahanan pada tanaman.
Bakteri ini dapat tertular ketika proses penanaman berlangsung, ketika pencabutan benih yang menyebabkan akarnya rusak/ putus dan luka pada daun yang diakibatkan oleh angin maupun perompesan ketika proses penanaman.  Sumber inveksi penyakit ini adalah benih, jerami, tunggul, anakan ataupun gulma yang terinfeksi. Penyebaran dapat terjadi melalui angin kencang, embun, air hujan dan air irigasi.
Salah satu pengendalian HDB adalah dengan penggunaan agens antagonis, Coryne bacterium. Coryne bacterium dapat menghambat dan menekan pertumbuhan bakteri Xanthomonas. Pengaplikasian di lapangan  adalah pada pagi hari sebelum jam 9. Ketika masih pagi matahari belum terik sehingga panasnya tidak membunuh bakteri Coryne bacterium. Bisa juga disemprotkan pada sore hari setelah jam 4. Konsentrasinya adalah 5ml/liter air. Semprotkan secara merata pada seluruh bagian tanaman padi. Bagian tanaman padi baik itu, malai, daun maupun pelepah. Lakukan aplikasi penyemprotan ketika tanaman padi berumur sekitar 15 hst dan ulangi lagi saat tanaman berumur 30 hst, 45 hst dan 60 hst.(Berbagai sumber)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar