Powered By Blogger

Cari Blog Ini

Rabu, 09 Februari 2011

PEMANFAATAN TANAMAN KECIPIR SEBAGAI PEMENUHAN GIZI

I.       PENDAHULUAN

Meski sering dianggap sepele, tanaman satu ini ternyata punya segudang menfaat. Selain memperindah halaman, kandungan gizinya pun tak kalah hebat.
                                    Maksud
Maksud dari penulisan ini yaitu ingin memperkenalkan keistimewaan tanaman kecipir yang begitu banyak manfatnya bagi kita khususnya bagi petani dan keluarganya.
                                    Tujuan
Tujuan dari penulisan ini agar kita dapat mensosialisasi dan memperkenalkan secara baik tanaman kecipir ini suapaya dimanfaatkan secara optimal bagi petani untuk pemenuhan gizi keluarga, pengobatan, keindahan dan bahkan pendapatannya.


II.          PEMBAHASAN

                                    Deskripsi Tanaman Kecipir
Tanaman kecipir termasuk tanaman yang gampang ditanam. Tak heran jika hampir seluruh bumi Nusantara dapat ditanami kecipir. Oleh karena itu, tanaman satu ini memiliki beberapa nama daerah. Antara lain cipir (Jawa Tengah dan Jawa Timur), jaat (Sunda), kaceper (Madura), kalongkang (Bali), kacang blimbing (Padang), dan kacang embing (Palembang).Ada dua jenis tanaman kecipir, yakni kecipir konsumsi (Psophocarpus teragonolobus), dan kecipir hutan (Psophocarpus polustris). Bunga kecipir ternyata cukup indah. Biasanya berwarna putih, ada pula yang berwarna biru atau lembayung. Bentuknya mirip kupu-kupu, dan mekar di pagi hari. Buahnya pun tak kalah menarik. Berbentuk polong persegi empat, setiap segi bersayap, dan bagian pinggirnya bergerigi. Oleh sebab itu, ia disebut pula sebagai "kacang bersayap" atau winged bean. Buah-buah kecipir bergelantungan, dengan panjang berkisar antara 15 - 40 cm. Ketika masih muda berwarna hijau, dan berubah menjadi cokelat sampai hitam pada waktu matang. Setiap polong memiliki sekitar 8 - 10 biji yang bentuknya kecil dan bundar. Biji muda berwarna kuning, dan berubah menjadi cokelat sampai kehitaman saat tua.
                                    Kandungan Gizi
Tanaman kecipir memiliki keunggulan dalam hal kandungan gizi. Biji kecipir misalnya, memiliki kandungan kalori dan protein nabati yang tinggi. Sementara kandungan lemak yang terendah terdapat pada polong muda. Daun-daun kecipir umumnya kaya vitamin, terutama vitamin A. Yang lebih menarik, kecipir ternyata memiliki keunggulan lain dibanding daging sapi dan daging domba. Buktinya, kandungan kalori, protein, lemak dan karbohidrat kecipir jauh lebih tinggi ketimbang daging sapi dan domba.
                                    Cara Penanaman
1. Mengolah tanah
Gemburkan tanah pekarangan, lalu buat guludan. Ukuran guludan adalah panjang sekurang-kurangnya 5 meter atau sesuai kondisi lapangan, lebar 20 cm, serta tinggi 20 cm. Jarak antara guludan 25 - 30 cm.
2. Menebar Benih
Pilih benih yang berasal dari polong tua (biarkan di pohon selama sebulan). Lubangi (tugal) tanah guludan sedalam 5 cm dengan jarak sekitar 25 cm. Beri 0,25 kg pupuk kandang per lubang. Setelah sebulan, tebarkan benih sebanyak 2 - 3 butir per lubang.
3. Menyirami
Setelah benih ditebarkan dan ditutup tanah, segera siram. Penyiraman berikutnya dilakukan 1 - 2 kali seminggu. Sebab, tanaman ini tidak suka tanah becek.
4. Memasang rambatan
Rambatan terbuat dari bilah bambu. Ada tiga model rambatan, yakni lurus tegak, lalu lurus membentuk huruf A, dan lurus diatur menjadi para-para.
5. Memupuk
Saat tanaman berumur 3 minggu, beri pupuk NPK sebanyak 5 gram/lubang. Lakukan pemupukan berikutnya sebulan kemudian, dan diulang setiap bulan.
6. Memanen hasil
Pemanenan kecipir bergantung pada kebutuhan, apakah menginginkan polong muda, polong tua, atau umbinya.
                                    Manfaat sebagai Keindahan, Pengobatan dan Penambahan Pendapan Petani
Lalu bagaimana jika kecipir ditanam di pekarangan? Pertama, tanaman kecipir akan menambah keindahan pekarangan. Tampilannya yang menggeliat-merambat, dengan bunga-bunga yang menawan, sungguh merupakan keindahan tersendiri. Belum lagi jika sudah berbuah. Buahnya yang bergelantungan akan menambah keasrian halaman.
Selain itu, kecipir juga berguna bagi perbaikan gizi keluarga dan bisa digunakan untuk pengobatan alternatif. Misalnya, digunakan sebagai obat tetes mata dan telinga, penutup bisul, tambah nafsu makan, dan sebagainya.
Kecipir bisa digunakan untuk pengobatan tradisional, antara lain:
Obat tetes mata dan telinga
Siapkan beberapa daun kecipir, lalu rebus dengan sedikit air bersih sampai mendidih. Saringlah. Setelah dingin, teteskan ke mata dan telinga.
Obat bisul
Tambahkan adas pulosari ke dalam air rebusan kecipir tersebut dengan adas pulosari, lantas haluskan menjadi pasta. Kompreskan pasta ini pada bisul.
Penambah nafsu makan
Masyarakat Jawa akrab dengan jamu godhog (jamu rebus). Nah, biji kecipir dapat dijadikan salah satu bahannya, terutama dimaksudkan untuk menambah nafsu makan.
Kemudian yang terakhir apabila, produksi sudah melimpah para petani dapat menjualnya sehingga dapat menjadi tambahan pendapatan bagi petani

III.             KESIMPULAN DAN SARAN
                                    Kesimpulan
Tanaman Kecipir  punya segudang manfaat. Selain memperindah halaman, kandungan gizinya yang tinggi, sebagai obat tradisional yang cukup baik dan menambah pendapatan para petani.
                                    Saran
Diaharapkan para Para PPL dapat mensosialisasikan dan memberikan penyuluhan tentang Kecipir ini, sehingga betul betul dapat membantu para petani dalam hal pemenuhan gizi dan penadapatn para petani




Daftar Pustaka
Lasman, Pemanfaatan Buah Kecipir, Buletin Pertanian Organik. Jakarat Press, 2009



Tidak ada komentar:

Posting Komentar