Jahe
merupakan tanaman obat berupa tumbuhan rumpun berbatang semu. Jahe bermanfaat
sebagai bahan minuman, bumbu masak dan sebagai obat tradisional. Jahe juga
dapat digunakan pada industri obat, minyak wangi, industri jamu tradisional,
diolah menjadi asinan jahe, dibuat acar dan sirup, dan masih banyak lagi
manfaat lainnya.
SYARAT TUMBUH
Persyaratan
tumbuh tanaman jahe yaitu:
·
Ketinggian
tempat tumbuh 300 - 800 mdpl
·
Berdrainase sedang - baik
·
Suhu berkisar 28 - 300
C
·
ph tanah antara 6 - 7
·
Nauangan 0 - 30 %
·
Bulan basah 4 bulan, bulan
kering 8 bulan
Waktu
tanam yang tepat yang disepakati yaitu awal musim hujan
PERSIAPAN BENIH
· Memanen
rimpang dari tanaman yang sehat dan telah berumur 9 - 10 bulan dengan cangkul
· Membersihkan
akar dan kotoran pada rimpang
· Memilih
rimpang yang utuh, belum bertunas, bebas dari hama penyakit dan seragam (
bentuk, ukuran, warna ) sebanyak yang diperlukan ( 750 - 1500 kg/ha )
· Menyemai
rimpang dalam ruang tertutup selama 2 -
3 bulan
MENYEMAI BENIH
·
Mengambil rimpang jahe yang
sehat dan tua dengan kriteria : tidak ada gejala penyakit layu, lalat rimpang,
dan kutu perisai, bila rimpang dipatahkan akan terlihat banyak serat, warna
lebih mengkilat dan terlihat bernas, benih tidak cacat fisik (kulit tidak mudah
terkelupas, tidak ada luka dan memar)
·
Memotong rimpang seukuran
benih 20 - 50
gr/ benih dengan 2-3 mata tunas dan memasukan ke dalam karung jaring
·
Merendam rimpang ke dalam
larutan agensi hayati (larutan tricoderma) 20 cc/liter air selama 15 - 30 menit
·
Meletakkan stek rimpang
beralaskan bidig (anyaman bambu) sampai tuntas airnya
·
Didalam ruang tertutup/tidak
kena matahari langsung ditata jerami dan
arang sekam setebal 10 cm, rimpang diletakan diatas jerami berturut turut 3 – 4
lapis, lapis atas ditutup dengan jerami, dan disiram setiap 2 hari sekali
menggunakan air atau larutan agensi hayati dengan menggunakan gembor untuk
menjaga kelembaban selama 1 -
1,5 bulan.
PENGOLAHAN LAHAN
- Bersihkan lahan dari batu-batuan
dan gulma dengan menggunakan cangkul
- Benamkan dan bakar sisa-sisa
tanaman
- Kumpulkan batu-batuan dan buang
keluar areal tanam
·
Membalik permukaan tanah
sedalam 20 - 30 cm.
·
Menghancurkan dan meratakan
bongkahan tanah dengan cangkul hingga menjadi gembur, dibiarkan selama 1- 2
minggu
PENYIAPAN LAHAN
·
Buatlah bedengan dengan
ukuran lebar 100 cm, tinggi 25 cm dan panjang sesuai kondisi lahan
·
Jarak antar bedengan (parit)
adalah 50 - 60 cm dan berfungsi sebagai saluran drainase
·
Memberikan dolomit sebanyak
1 - 5 ton/ha tergantung pH tanah
·
Memberikan pupuk organik
(pupuk kandang) sebanyak 10 -
20 ton/ha
·
Dibiarkan selama 1 minggu
untuk siap ditanami
PENANAMAN TANAMAN JAHE
·
Membuat jarak tanam 40 x 60
cm, dalam satu bedeng ada 2 baris,
jarak dalam barisan 40 cm dan jarak antar barisan 60 cm
·
Membuat lubang tanam sedalam 5 - 10 cm
·
Benih yang sudah bertunas
diletakan kedalam lubang yang tersedia
·
Menutup lubang tanam yang
sudah berisi benih dengan tanah secukupnya
PEMELIHARAN
TANAMAN JAHE
1. PENYIANGAN DAN PEMBUMBUNAN
- Membersihkan areal pertanaman dari
gulma ketika tanaman berumur 2 -
3 bulan setelah tanam
- Penyiangan diulang sebulan sekali
tergantung kondisi gulma sampai tanaman berumur 6 bulan
- Setelah penyiangan selalu dilakukan
pembumbunan.
- Pembumbunan dilakukan sampai
tanaman berumur 6 bulan
2. PEMUPUKAN
- Memberikan pupuk organik 0.5 kg/lubang
tanam dan NPK 250 kg/Ha sebagai
pupuk susulan pada umur 2 bulan dan umur 4 bulan
- Pemberian pupuk urea dilakukan pada
umur tanaman 2 - 3 bulan sebanyak 100 kg/Ha sebagai pupuk susulan,
diberikan 2 - 3 kali dengan cara diletakkan disekitar rumpun kemudian
ditutup dengan tanah
- Pemberian pupuk organik cair pada
tanaman umur 2 bulan dengan interval 1 bulan 1 kali
3. PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT
HAMA
·
Lalat
Rimpang (Mimegralla coeruleifrons Macquart)
a.
Tanaman
inang : jahe, kunyit, kencur, temulawak, temuireng
b.
Gejala
serangan :
Tanaman jahe yang terserang hama
ini setelah 8 – 10 hari akan terlihat menguning dan mengering dimulai dari daun
sebelah bawah kemudian diikuti seluruh daun. Serangan berat mengakibatkan
tanaman layu dan kering, sedangkan rimpangnya keropos. Belatung memakan seluruh
bagian rimpang kecuali kulit, sehingga rimpang terlihat utuh, tetapi di dalam
lapuk seperti gumpalan tanah. Rimpang sehat yang ditempati pupa terlihat utuh
hanya ada bekas gerekan larva
c.
Pengendalian :
§ Pertanaman
jahe tidak tumpangsari dengan tanaman inang hama ini
§ Sortasi
rimpang sebagai bahan benih sebelum tanam
§ Penyemprotan
benih dengan larutan agensi hayati
(metharisium) sebanyak 20 cc/liter air
§ Sanitasi
kebun
· Kutu Putih (
Dysmicoccus brevipes)
a.
Tanaman
inang : jahe, kunyit, kencur, temulawak, gadung
b.
Gejala
serangan :
Menyerang pada rimpang terutama
di penyimpanan yang menyebabkan rimpang menjadi
kisut
c.
Pengendalian
:
§
Pestisida
nabati (daun tembakau, sirsat, umbi gadung, mimba)
§
Menggunakan
jamur Vertilizium lecanii
·
Kutu
Perisai (Aspidiella hartii Gr.)
a.
Tanaman
inang : jahe, kunyit, kencur, temulawak, gadung
b.
Gejala
serangan :
Serangan hama
tampak dari kutu-kutu berbentuk perisai yang menempel di permukaan rimpang dan
di bawah sisik rimpang sehingga nampak kusam. Umumnya menyerang di pertanaman
kemudian berkembang di penyimpanan.
c.
Pengendalian
:
§
Penggunaan
benih yang bersih dan sehat
§
Memutus
siklus hidup OPT dengan pergiliran tanaman yang bukan tanaman inang
§
Sortasi
hasil panen
§
Menyimpan
hasil panen di tempat yang bersih dan tidak lembab
§
Menaburi
rimpang dengan abu
§
Perendaman
benih dalam pestisida nabati
PENYAKIT
·
Layu bakteri Ralstonia ( P. solanacearum)
a.
Gejala serangan:
Gejala
pertama pada umur 3 bulan, daun menguning dan menggulung dimulai dari daun yang
lebih tua kemudian diikuti daun yang lebih muda, selanjutnya sampai semua helai
daun menguning dan mati. Pada bagian pangkal batang terlihat cekung basah dan
garis-garis hitam atau abu-abu sepanjang batang. Pada tahap perkembangan,
batang mudah dicabut dari bagian rimpang. Jika potongan pangkal batang atau
rimpang dipijit dengan tangan akan mengeluarkan lendir berwarna putih seperti
air susu.
b.
Pengendalian :
§ Gunakan
benih sehat
§ Menggunakan
pestisida nabati (bawang putih, lengkuas, daun cengkeh) sebagai perlakuan awal
sebelum benih ditanam
§ Merendam
benih dalam larutan antibiotik 0,1 % selama ± 60 menit (Agrimicyn)
§ Merendam
rimpang ke dalam larutan PGPR 4 ml/l selama 15 – 30 menit
§ Tidak
menanam jahe atau jenis tanaman serumpun pada areal yang terserang penyakit
ini, sebaiknya ditanami tanaman yang bukan inang penyakit ini antara lain padi
dan jagung
§ Membuat
saluran drainase yang baik
§ Melakukan
sanitasi dan pemeliharaan kebun yang teratur dan intensif (mencabut tanaman
sakit, menyiang)
§ Pemakaian
pupuk organik plus (Trichoderma atau PF )
·
Busuk
Rimpang (Rhizoqtonia solani Kuhn)
a. Gejala
Serangan :
Perubahan warna pada daun di bagian bawah, warna daun berubah
dari hijau menjadi kuning dan berangsur-angsur menjadi layu. Pada serangan
berat rimpang menjadi busuk dan batang semu keriput. Bila tanaman dicabut,
rimpang tidak segar, kering, dan berwarna kehitam-kehitaman. Bila rimpang
dibelah, maka bagian dalamnya berwarna agak gelap dan membusuk.
b.
Pengendalian :
§
Menanam benih sehat, cukup
umur, tidak terdapat luka, merendam benih dalam Agensi antagonis
§ Merendam
rimpang ke dalam larutan PGPR 4 ml/l selama 15 – 30 menit
§
Membuat
saluran drainase yang baik
§
Mengadakan
pergiliran tanaman
§
Melakukan
eradikasi tanaman yang sakit dan membakarnya
§
Penggunaan
pupuk organik plus Trichoderma
·
Penyakit Kuning Fusarium
sp
a.
Gejala serangan :
Bagian
daun muda berwarna coklat, kemudian menyebar ke bagian daun lainnya, batang
menjadi keriput, rimpang berwarna kecoklatan pada bagian yang terinfeksi.
b.
Pengendalian :
§
Menanam benih sehat, cukup
umur, tidak terdapat luka
§
Membuat
saluran drainase yang baik
§
Mengadakan
pergiliran tanaman
§
Melakukan
eradikasi tanaman yang sakit dan membakarnya
§
Penggunaan
pupuk organik plus Trichoderma
§ Pengendalian
menggunakan fungisida nabati minyak bunga cengkeh
PANEN
·
Menentukan tanaman siap
panen dengan ciri daun sudah mengering semua (umur 9 - 10 bulan)
·
Waktu panen pada pagi, siang
hari saat matahari cerah
·
Membongkar tanah secara
hati-hati dengan cangkul atau garbu jangan sampai rimpang terluka dan dibiarkan
diatas tanah agar kering angin
·
Membersihkan tanah dan akar
yang menempel di rimpang dengan pisau
·
Mengemas rimpang dengan
glangsing/karung
·
Mengangkut hasil panenan ke
rumah dengan menggunakan kereta dorong
·
Menimbang hasil panenan
PENGEMASAN
· Karung/glangsing
berjaring untuk mengemas rimpang jahe yang sudah disortir/seleksi dari tempat penyimpanan dan dalam keadaan bersih
· Tali
plastik untuk mengikat karung plastik yang berisi rimpang jahe
· Timbangan
digunakan untuk menimbang rimpang jahe setelah dikemas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar