A. Manfaat
Koperasi Pertanian
Koperasi pertanian dapat memberikan
empat manfaat bagi pengembangan kegiatan usaha kelompok, yaitu, koperasi adalah
perusahaan komunitas, koperasi mendorong demokrasi, koperasi mengembangkan
pasar yang terbuka, dan koperasi merupakan system untuk melaksanakan
pembangunan.
Syarat yang perlu untuk koperasi pertanian
adalah bahwa bidang gerak usaha koperasi sebaiknya tidak tumpang tindih dengan
usaha anggota, tetapi sebaliknya, usaha anggota dan koperasi harus bisa saling
bersinergi. Contoh, apabila anggota-anggota memiliki usaha perternakan sapi
perah, (on farm), maka koperasi pertanian seharusnya memilih usaha di bidang
industry pakan atau atau indistri pengolahannya (misalnya industry pengolahan
susu). Kedua jenis industry ini adalah juga termasuk sebagai agro input
(industry hulu) dan agro industry (industry hilir) dalam suatu siatem
agribisnis atau disebut off farm. Syarat cukup yang juga sangat strategis
adalah bahwa koperasi pertanian jangan sampai mengganggu atau bertentangan
dengan system yang telah diterima oleh masyarakat, baik produsen maupun
konsumen. Syarat kecukupan lainnya adalah bahwa usaha koperasi harus bisa
menyumbang secara nyata bagi keuntungan serta meningkatkan usaha anggota.
Lebih jauh sebagai badan usaha,
koperasi pertanian memiliki potensi untuk mengembangkan keunggulan dari nilai,
identitas dan prinsipnya. Ada beberapa kelebihan yang dimiliki koperasi
pertanian dalam meningkatkan efisiensi usaha bagi kepentingan anggotanya,
yaitu:
1. Meningkatkan
efisiensi usaha (berupa menurunya biaya rata-rata) karena adanya pengehematan
karena skala. Hal ini penting karena skala usaha tani di Indonesia relative
kecil-kecil
2.
Meningkatnya
cakupan usaha. Beberapa usaha yang terkait bila dikelola bersama dapat
meningkatkan efisiensi usaha
3. Meningkatnya
posisi tawar dalam persaingan . petani perlu memiliki lembaga untuk
memperjuangkan kepentingannya
4.
Menghimpun
anggota. Pendekatan berkelompok dan berusaha secara kooperatif akan meningkatkan
partisipasi
5.
Memperkuat
dan memperluas jaringan usaha. Kerja sama usaha perlu dibangun untuk menembus
pasar yang lebih luas
6. Mengurangi
biaya transaksi. Jual beli antara koperasi dan anggota benar-benar atas
perhitungan yang wajar
7.
Mengurangi
resiko ketidakpastian
B. Koperasi
Sarana Produksi Pertanian (Saprotan/Nak)
Di dalam fungsi produksi kegiatan
menyiapkan sarana produksi untuk proses produksi yang efisien dapat dilakukan
dengan menumbuhkan koperasi sarana pertanian. Koperasi sarana produksi
memungkinkan anggota untuk mengumpulkan dan membeli sumber daya sarana produksi
pertanian seperti bibit/benih, pupuk/pakan, alsintandan sebagainya. Pembelian
dalam jumlah besar secara bersama-sama
akan mengurangi biaya, menjamin kelancaran pasokan, dan memungkinkan
mendapatkan kualitas saprotan yang lebih baik.
Ada beberapa alasan untuk menempatkan
koperasi pertanian sebagai wadah untuk menyalurkan saran produksi dalam rangka
mendukung pembangunan agribisnis, yaitu
1.
Koperasi
pertanian dapat dikembangkan hampir di semua tingkatan sektor pertanian dan
tersebar hampir di seluruh wilayah Indonesia
2.
Karena
sifat penyebarannya yang sangat luas, maka koperasi pertanian berperan dalam
proses pemerataan penyaluran sarana produksi bahkan dapat menjangkau
daerah-daerah yang sangat jauh yang selama ini membutuhkan biaya tinggi dalam
penyaluran sarana produksi
3. Usaha-usaha
anggota koperasi pertanian pada umumnya sangat bersifat fleksibel karena skala
usahanya yang tidak terlalu besar serta kesederhanaan spesifikasi teknologi
yang digunakan, sehingga memiliki kemampuan secara cepat dalam beradaptasi
dengan perubahan-perubahan lingkungan yang terjadi
4.
Usaha
koperasi pertanian memiliki potensi yang sangat besar dalam rangka menopang
usaha-usaha berskala besar (penyediaan bahan baku). Karena itu akan terjadi
kerja sama timbale balik, dimana usaha besar akan mendukung usaha koperasi
pertanian dalam penyaluran sarana produksi
5.
Pengembangan
koperasi pertanian bisanya juga secara langsung sangat terkain dengan upaya
memecahkan masalah-masalah keterbelakangan tidak lain karena memang koperasi
lebih dekat dan lebih sesuai dengan kehidupan pada tingkat akar rumput
C. Koperasi
Pemasaran Hasil Pertaian
Koperasi pemasaran adalah koperasi
yang berfungsi atau dapat dipakai untuk memasarkan hasil-hasil pertanian dari
para petani kecil. Penggunaan suatu organisasi ekonomi untuk kepentingan
pemasaran dapat diseut juga sebagai inovasi atau metode pemasaran. Pemasaran
melalui koperasi meruapakan cara pemasaran dimana sekelompok petani atau pelaku
pasar bergabung bersama untuk melaksanakan sebagian atau seluruh fungsi-fungsi
pemasaran (tata niaga). Mereka bergabung dalam koperasi setidak-tidaknya untuk
dua tujuan utama, yaitu :
1.
Mereka
berharap dapt merasionalisasikan system pemasaran sendiri untuk menangani kuantitas
produk yang lebih besar dan dikemas dalam kelas-kelas produk secara lebih baik,
dengan menggunakan mesin modern dan untuk menghilangkan penanganan produk yang
tidak perlu, dan pedagang perantara atau calo-calo yang kurang berfungsi
2.
Mereka
berharap mendapatkan bagian harga yang lebih besar dari harga yang dibayar oleh
konsumen akhir. Apabila telah berhasil dengan tujuan yang pertama, yaitu
menyederhanakan kegiatan dan mengurangi biaya pemasaran, maka mereka dapat
mengharapkan keuntungan yang lebih tinggi tanpa menaikkan harga pada tingkat
konsumen. Atau mendapatkan keuntungan yang sama tetapi dapat menjual lebih
murah, sehingga unggul dalam persaingan.
Kebutuhan untuk berkoperasi paling besar, pertama apabila selisih harga
pada tingkat konsumen dan produsen terlalu besar atau tinggi. Kedua, apabila
akses pasar terlampau sempit, dan ketiga, apabila harga-harga terlalu sering
berfluktuasi.
Tugas-tugas yang dapat dilakukan oleh
koperasi dalam kegiatan pemasaran pertanian antara lain:
1. Mengusahakan tumbuhnya permintaan akan
komoditas pertanian yang dihasilkan anggota
2. Mengidentifikasisaluran pemasaran
untuk setiap komoditas dan memilih saluran yang menguntungkan
3. Menimbulkan kepercayaan para anggota
akan adanya kepastian bahwa hasil produksinya akan memperoleh pasaran dan
keuntungan
4. Melalui kredit pemasaran memungkinkan koperasi melakukan tugas-tugas
pemasarannya. Kredit pemasaran meliputi kredit untuk mengolah hasil pertanian,
kredit untuk biaya penyimpanan dengan maksud menunggu harga lebih baik, kredit
pengangkutan dan jasa-jasa pemasaran lainnya.
Selanjutnya produksi dan pemasaran
produk-produk seyogyanya pula ditangani oleh sekelompok petani yang
terorganisasi. Hal ini perlu guna mendapatkan dukungan financial bagi program
promosi dan untuk mencegah suplai yang melimpah terlampau cepat sebagai reaksi
naiknya harga-harga dan keuntungan. Kebutuhan untuk mengendalikan suplai
merupakan hal yang kritis untuk mencapai keberhasilan dibidang promosi.
Harga-harga, penjualan, dan keuntungan-keuntungan yang menngkat akan mendorong
perluasan dan masuknya produk (baru) ke dalam pasar. Dalam jangka panjang,
respon penawaran ini dapat menghilangkan beberapa efek harga hasil usaha
periklanan. Pengorganisasian petani juga nyata-nyata diperlukan, walaupun hal
ini agak menyulitkan bagi suatu produk yang dihasilkan oleh beribu-ribu petani
yang berada pada lokasi yang terpencar-pencar. Apabila seluruh petani tidak
berada dalam posisi untuk menikmati keuntungan yang diperoleh, sesuai dengan
sumbangannyadalam program promosi, maka ada beberapa petani, sebagai penunggang
gratis yang tidak perlu mengeluarkan biaya iklan, tetap ikut terimbas dan
mendapatkan keuntungan (berbagai sumber)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar