Powered By Blogger

Cari Blog Ini

Minggu, 11 Oktober 2015

BUDIDAYA TANAMAN JAHE

Jahe merupakan tanaman obat berupa tumbuhan rumpun berbatang semu. Jahe bermanfaat sebagai bahan minuman, bumbu masak dan sebagai obat tradisional. Jahe juga dapat digunakan pada industri obat, minyak wangi, industri jamu tradisional, diolah menjadi asinan jahe, dibuat acar dan sirup, dan masih banyak lagi manfaat lainnya.

SYARAT TUMBUH
Persyaratan tumbuh tanaman jahe yaitu:
·         Ketinggian tempat tumbuh 300 - 800 mdpl
·         Berdrainase sedang - baik
·         Suhu berkisar 28 - 300 C
·         ph tanah antara 6 - 7
·         Nauangan 0 - 30 %
·         Bulan basah 4 bulan, bulan kering 8 bulan
Waktu tanam yang tepat yang disepakati yaitu awal musim hujan
PERSIAPAN BENIH
·      Memanen rimpang dari tanaman yang sehat dan telah berumur     9 - 10 bulan dengan cangkul
·      Membersihkan akar dan kotoran pada rimpang
·      Memilih rimpang yang utuh, belum bertunas, bebas dari hama penyakit dan seragam ( bentuk, ukuran, warna ) sebanyak yang diperlukan ( 750 - 1500 kg/ha )
·      Menyemai rimpang dalam ruang tertutup selama 2 - 3 bulan
MENYEMAI BENIH
·         Mengambil rimpang jahe yang sehat dan tua dengan kriteria : tidak ada gejala penyakit layu, lalat rimpang, dan kutu perisai, bila rimpang dipatahkan akan terlihat banyak serat, warna lebih mengkilat dan terlihat bernas, benih tidak cacat fisik (kulit tidak mudah terkelupas, tidak ada luka dan memar)
·         Memotong rimpang seukuran benih 20 - 50 gr/ benih dengan 2-3 mata tunas dan memasukan ke dalam karung jaring
·         Merendam rimpang ke dalam larutan agensi hayati (larutan tricoderma) 20 cc/liter air selama 15 - 30 menit
·         Meletakkan stek rimpang beralaskan bidig (anyaman bambu) sampai tuntas airnya
·         Didalam ruang tertutup/tidak kena matahari langsung ditata jerami  dan arang sekam setebal 10 cm, rimpang diletakan diatas jerami berturut turut 3 – 4 lapis, lapis atas ditutup dengan jerami, dan disiram setiap 2 hari sekali menggunakan air atau larutan agensi hayati dengan menggunakan gembor untuk menjaga kelembaban selama 1 - 1,5 bulan.
PENGOLAHAN LAHAN
  • Bersihkan lahan dari batu-batuan dan gulma dengan menggunakan cangkul
  • Benamkan dan bakar sisa-sisa tanaman
  • Kumpulkan batu-batuan dan buang keluar areal tanam
·         Membalik permukaan tanah sedalam 20 - 30 cm.
·         Menghancurkan dan meratakan bongkahan tanah dengan cangkul hingga menjadi gembur, dibiarkan selama 1- 2 minggu
PENYIAPAN LAHAN
·         Buatlah bedengan dengan ukuran lebar 100 cm, tinggi 25 cm dan panjang sesuai kondisi lahan
·         Jarak antar bedengan (parit) adalah 50 - 60 cm dan berfungsi sebagai saluran drainase
·         Memberikan dolomit sebanyak 1 - 5 ton/ha tergantung pH tanah
·         Memberikan pupuk organik (pupuk kandang) sebanyak 10 - 20 ton/ha
·         Dibiarkan selama 1 minggu untuk siap ditanami
PENANAMAN TANAMAN JAHE
·         Membuat jarak tanam 40 x 60 cm, dalam satu bedeng ada 2 baris,   jarak dalam barisan 40 cm dan jarak antar barisan 60 cm
·         Membuat  lubang tanam sedalam 5 - 10 cm
·         Benih yang sudah bertunas diletakan kedalam lubang yang tersedia
·         Menutup lubang tanam yang sudah berisi benih dengan tanah secukupnya
PEMELIHARAN TANAMAN JAHE
1.    PENYIANGAN DAN PEMBUMBUNAN
  • Membersihkan areal pertanaman dari gulma ketika tanaman berumur 2 - 3 bulan setelah tanam
  • Penyiangan diulang sebulan sekali tergantung kondisi gulma sampai tanaman berumur 6 bulan
  • Setelah penyiangan selalu dilakukan pembumbunan.
  • Pembumbunan dilakukan sampai tanaman berumur 6 bulan
2.    PEMUPUKAN
  • Memberikan pupuk organik 0.5 kg/lubang tanam dan NPK  250 kg/Ha sebagai pupuk susulan pada umur 2 bulan dan umur            4 bulan
  • Pemberian pupuk urea dilakukan pada umur tanaman 2 - 3 bulan sebanyak 100 kg/Ha sebagai pupuk susulan, diberikan 2 - 3 kali dengan cara diletakkan disekitar rumpun kemudian ditutup dengan tanah
  • Pemberian pupuk organik cair pada tanaman umur 2 bulan dengan interval 1 bulan 1 kali
3.    PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT
HAMA
·         Lalat Rimpang (Mimegralla coeruleifrons Macquart)
a.         Tanaman inang : jahe, kunyit, kencur, temulawak, temuireng
b.        Gejala serangan :
Tanaman jahe yang terserang hama ini setelah 8 – 10 hari akan terlihat menguning dan mengering dimulai dari daun sebelah bawah kemudian diikuti seluruh daun. Serangan berat mengakibatkan tanaman layu dan kering, sedangkan rimpangnya keropos. Belatung memakan seluruh bagian rimpang kecuali kulit, sehingga rimpang terlihat utuh, tetapi di dalam lapuk seperti gumpalan tanah. Rimpang sehat yang ditempati pupa terlihat utuh hanya ada bekas gerekan larva
c. Pengendalian :
§ Pertanaman jahe tidak tumpangsari dengan tanaman inang hama ini
§ Sortasi rimpang sebagai bahan benih sebelum tanam
§ Penyemprotan benih dengan larutan agensi hayati  (metharisium) sebanyak 20 cc/liter air
§ Sanitasi kebun
·      Kutu Putih ( Dysmicoccus brevipes)
a.         Tanaman inang : jahe, kunyit, kencur, temulawak, gadung
b.        Gejala serangan :
Menyerang pada rimpang terutama di penyimpanan yang menyebabkan rimpang menjadi  kisut
c.         Pengendalian :
§  Pestisida nabati (daun tembakau, sirsat, umbi gadung, mimba)
§  Menggunakan jamur Vertilizium lecanii
·      Kutu Perisai (Aspidiella hartii Gr.)
a.    Tanaman inang : jahe, kunyit, kencur, temulawak, gadung
b.    Gejala serangan :
Serangan hama tampak dari kutu-kutu berbentuk perisai yang menempel di permukaan rimpang dan di bawah sisik rimpang sehingga nampak kusam. Umumnya menyerang di pertanaman kemudian berkembang di penyimpanan.
c.    Pengendalian :
§  Penggunaan benih yang bersih dan sehat
§  Memutus siklus hidup OPT dengan pergiliran tanaman yang bukan tanaman inang
§  Sortasi hasil panen
§  Menyimpan hasil panen di tempat yang bersih dan tidak lembab
§  Menaburi rimpang dengan abu
§  Perendaman benih dalam pestisida nabati

PENYAKIT
·         Layu bakteri Ralstonia ( P. solanacearum)
a.       Gejala serangan:
Gejala pertama pada umur 3 bulan, daun menguning dan menggulung dimulai dari daun yang lebih tua kemudian diikuti daun yang lebih muda, selanjutnya sampai semua helai daun menguning dan mati. Pada bagian pangkal batang terlihat cekung basah dan garis-garis hitam atau abu-abu sepanjang batang. Pada tahap perkembangan, batang mudah dicabut dari bagian rimpang. Jika potongan pangkal batang atau rimpang dipijit dengan tangan akan mengeluarkan lendir berwarna putih seperti air susu.
b.      Pengendalian :
§  Gunakan benih sehat
§  Menggunakan pestisida nabati (bawang putih, lengkuas, daun cengkeh) sebagai perlakuan awal sebelum benih ditanam
§  Merendam benih dalam larutan antibiotik 0,1 % selama ± 60 menit (Agrimicyn)
§  Merendam rimpang ke dalam larutan PGPR 4 ml/l selama 15 – 30 menit
§  Tidak menanam jahe atau jenis tanaman serumpun pada areal yang terserang penyakit ini, sebaiknya ditanami tanaman yang bukan inang penyakit ini antara lain padi dan jagung
§  Membuat saluran drainase yang baik
§  Melakukan sanitasi dan pemeliharaan kebun yang teratur dan intensif (mencabut tanaman sakit, menyiang)
§  Pemakaian pupuk organik plus (Trichoderma atau PF )
·         Busuk Rimpang (Rhizoqtonia solani Kuhn)
a.       Gejala Serangan :
Perubahan warna pada daun di bagian bawah, warna daun berubah dari hijau menjadi kuning dan berangsur-angsur menjadi layu. Pada serangan berat rimpang menjadi busuk dan batang semu keriput. Bila tanaman dicabut, rimpang tidak segar, kering, dan berwarna kehitam-kehitaman. Bila rimpang dibelah, maka bagian dalamnya berwarna agak gelap dan membusuk.
b.      Pengendalian :
§  Menanam benih sehat, cukup umur, tidak terdapat luka, merendam benih dalam Agensi antagonis
§  Merendam rimpang ke dalam larutan PGPR 4 ml/l selama 15 – 30 menit
§  Membuat saluran drainase yang baik
§  Mengadakan pergiliran tanaman
§  Melakukan eradikasi tanaman yang sakit dan membakarnya
§  Penggunaan pupuk organik plus Trichoderma
·         Penyakit Kuning Fusarium sp
a.         Gejala serangan :
    Bagian daun muda berwarna coklat, kemudian menyebar ke bagian daun lainnya, batang menjadi keriput, rimpang berwarna kecoklatan pada bagian yang terinfeksi.
b.         Pengendalian :
§  Menanam benih sehat, cukup umur, tidak terdapat luka
§  Membuat saluran drainase yang baik
§  Mengadakan pergiliran tanaman
§  Melakukan eradikasi tanaman yang sakit dan membakarnya
§  Penggunaan pupuk organik plus Trichoderma
§  Pengendalian menggunakan fungisida nabati minyak bunga cengkeh
PANEN
·         Menentukan tanaman siap panen dengan ciri daun sudah mengering semua (umur 9 - 10 bulan)
·         Waktu panen pada pagi, siang hari saat matahari cerah
·         Membongkar tanah secara hati-hati dengan cangkul atau garbu jangan sampai rimpang terluka dan dibiarkan diatas tanah agar kering angin
·         Membersihkan tanah dan akar yang menempel di rimpang dengan pisau
·         Mengemas rimpang dengan glangsing/karung
·         Mengangkut hasil panenan ke rumah dengan menggunakan kereta dorong
·         Menimbang hasil panenan
PENGEMASAN
·      Karung/glangsing berjaring untuk mengemas rimpang jahe yang sudah disortir/seleksi  dari tempat penyimpanan  dan dalam keadaan bersih
·      Tali plastik untuk mengikat karung plastik yang berisi rimpang jahe
·      Timbangan digunakan untuk menimbang rimpang jahe setelah dikemas


Tidak ada komentar:

Posting Komentar