Powered By Blogger

Cari Blog Ini

Senin, 19 Oktober 2015

MENUMBUHKAN GAPOKTAN MENJADI KOPERASI PERTANIAN

A.   Manfaat Koperasi Pertanian
Koperasi pertanian dapat memberikan empat manfaat bagi pengembangan kegiatan usaha kelompok, yaitu, koperasi adalah perusahaan komunitas, koperasi mendorong demokrasi, koperasi mengembangkan pasar yang terbuka, dan koperasi merupakan system untuk melaksanakan pembangunan.
Syarat yang perlu untuk koperasi pertanian adalah bahwa bidang gerak usaha koperasi sebaiknya tidak tumpang tindih dengan usaha anggota, tetapi sebaliknya, usaha anggota dan koperasi harus bisa saling bersinergi. Contoh, apabila anggota-anggota memiliki usaha perternakan sapi perah, (on farm), maka koperasi pertanian seharusnya memilih usaha di bidang industry pakan atau atau indistri pengolahannya (misalnya industry pengolahan susu). Kedua jenis industry ini adalah juga termasuk sebagai agro input (industry hulu) dan agro industry (industry hilir) dalam suatu siatem agribisnis atau disebut off farm. Syarat cukup yang juga sangat strategis adalah bahwa koperasi pertanian jangan sampai mengganggu atau bertentangan dengan system yang telah diterima oleh masyarakat, baik produsen maupun konsumen. Syarat kecukupan lainnya adalah bahwa usaha koperasi harus bisa menyumbang secara nyata bagi keuntungan serta meningkatkan usaha anggota.
Lebih jauh sebagai badan usaha, koperasi pertanian memiliki potensi untuk mengembangkan keunggulan dari nilai, identitas dan prinsipnya. Ada beberapa kelebihan yang dimiliki koperasi pertanian dalam meningkatkan efisiensi usaha bagi kepentingan anggotanya, yaitu:

1. Meningkatkan efisiensi usaha (berupa menurunya biaya rata-rata) karena adanya pengehematan karena skala. Hal ini penting karena skala usaha tani di Indonesia relative kecil-kecil
2.    Meningkatnya cakupan usaha. Beberapa usaha yang terkait bila dikelola bersama dapat meningkatkan efisiensi usaha
3.  Meningkatnya posisi tawar dalam persaingan . petani perlu memiliki lembaga untuk memperjuangkan kepentingannya
4.    Menghimpun anggota. Pendekatan berkelompok dan berusaha secara kooperatif akan meningkatkan partisipasi
5.    Memperkuat dan memperluas jaringan usaha. Kerja sama usaha perlu dibangun untuk menembus pasar yang lebih luas
6.  Mengurangi biaya transaksi. Jual beli antara koperasi dan anggota benar-benar atas perhitungan yang wajar
7.    Mengurangi resiko ketidakpastian

B.   Koperasi Sarana Produksi Pertanian (Saprotan/Nak)
Di dalam fungsi produksi kegiatan menyiapkan sarana produksi untuk proses produksi yang efisien dapat dilakukan dengan menumbuhkan koperasi sarana pertanian. Koperasi sarana produksi memungkinkan anggota untuk mengumpulkan dan membeli sumber daya sarana produksi pertanian seperti bibit/benih, pupuk/pakan, alsintandan sebagainya. Pembelian dalam jumlah besar  secara bersama-sama akan mengurangi biaya, menjamin kelancaran pasokan, dan memungkinkan mendapatkan kualitas saprotan yang lebih baik.
Ada beberapa alasan untuk menempatkan koperasi pertanian sebagai wadah untuk menyalurkan saran produksi dalam rangka mendukung pembangunan agribisnis, yaitu
1.    Koperasi pertanian dapat dikembangkan hampir di semua tingkatan sektor pertanian dan tersebar hampir di seluruh wilayah Indonesia
2.    Karena sifat penyebarannya yang sangat luas, maka koperasi pertanian berperan dalam proses pemerataan penyaluran sarana produksi bahkan dapat menjangkau daerah-daerah yang sangat jauh yang selama ini membutuhkan biaya tinggi dalam penyaluran sarana produksi
3.   Usaha-usaha anggota koperasi pertanian pada umumnya sangat bersifat fleksibel karena skala usahanya yang tidak terlalu besar serta kesederhanaan spesifikasi teknologi yang digunakan, sehingga memiliki kemampuan secara cepat dalam beradaptasi dengan perubahan-perubahan lingkungan yang terjadi
4.    Usaha koperasi pertanian memiliki potensi yang sangat besar dalam rangka menopang usaha-usaha berskala besar (penyediaan bahan baku). Karena itu akan terjadi kerja sama timbale balik, dimana usaha besar akan mendukung usaha koperasi pertanian dalam penyaluran sarana produksi
5.    Pengembangan koperasi pertanian bisanya juga secara langsung sangat terkain dengan upaya memecahkan masalah-masalah keterbelakangan tidak lain karena memang koperasi lebih dekat dan lebih sesuai dengan kehidupan pada tingkat akar rumput

C.   Koperasi Pemasaran Hasil Pertaian
Koperasi pemasaran adalah koperasi yang berfungsi atau dapat dipakai untuk memasarkan hasil-hasil pertanian dari para petani kecil. Penggunaan suatu organisasi ekonomi untuk kepentingan pemasaran dapat diseut juga sebagai inovasi atau metode pemasaran. Pemasaran melalui koperasi meruapakan cara pemasaran dimana sekelompok petani atau pelaku pasar bergabung bersama untuk melaksanakan sebagian atau seluruh fungsi-fungsi pemasaran (tata niaga). Mereka bergabung dalam koperasi setidak-tidaknya untuk dua tujuan utama, yaitu :
1.    Mereka berharap dapt merasionalisasikan system pemasaran sendiri untuk menangani kuantitas produk yang lebih besar dan dikemas dalam kelas-kelas produk secara lebih baik, dengan menggunakan mesin modern dan untuk menghilangkan penanganan produk yang tidak perlu, dan pedagang perantara atau calo-calo yang kurang berfungsi
2.    Mereka berharap mendapatkan bagian harga yang lebih besar dari harga yang dibayar oleh konsumen akhir. Apabila telah berhasil dengan tujuan yang pertama, yaitu menyederhanakan kegiatan dan mengurangi biaya pemasaran, maka mereka dapat mengharapkan keuntungan yang lebih tinggi tanpa menaikkan harga pada tingkat konsumen. Atau mendapatkan keuntungan yang sama tetapi dapat menjual lebih murah, sehingga unggul dalam persaingan.
Kebutuhan untuk berkoperasi  paling besar, pertama apabila selisih harga pada tingkat konsumen dan produsen terlalu besar atau tinggi. Kedua, apabila akses pasar terlampau sempit, dan ketiga, apabila harga-harga terlalu sering berfluktuasi.
Tugas-tugas yang dapat dilakukan oleh koperasi dalam kegiatan pemasaran pertanian antara lain:
1. Mengusahakan tumbuhnya permintaan akan komoditas pertanian yang dihasilkan anggota
2.  Mengidentifikasisaluran pemasaran untuk setiap komoditas dan memilih saluran yang menguntungkan
3. Menimbulkan kepercayaan para anggota akan adanya kepastian bahwa hasil produksinya akan memperoleh pasaran dan keuntungan
4. Melalui kredit pemasaran  memungkinkan koperasi melakukan tugas-tugas pemasarannya. Kredit pemasaran meliputi kredit untuk mengolah hasil pertanian, kredit untuk biaya penyimpanan dengan maksud menunggu harga lebih baik, kredit pengangkutan dan jasa-jasa pemasaran lainnya.
Selanjutnya produksi dan pemasaran produk-produk seyogyanya pula ditangani oleh sekelompok petani yang terorganisasi. Hal ini perlu guna mendapatkan dukungan financial bagi program promosi dan untuk mencegah suplai yang melimpah terlampau cepat sebagai reaksi naiknya harga-harga dan keuntungan. Kebutuhan untuk mengendalikan suplai merupakan hal yang kritis untuk mencapai keberhasilan dibidang promosi. Harga-harga, penjualan, dan keuntungan-keuntungan yang menngkat akan mendorong perluasan dan masuknya produk (baru) ke dalam pasar. Dalam jangka panjang, respon penawaran ini dapat menghilangkan beberapa efek harga hasil usaha periklanan. Pengorganisasian petani juga nyata-nyata diperlukan, walaupun hal ini agak menyulitkan bagi suatu produk yang dihasilkan oleh beribu-ribu petani yang berada pada lokasi yang terpencar-pencar. Apabila seluruh petani tidak berada dalam posisi untuk menikmati keuntungan yang diperoleh, sesuai dengan sumbangannyadalam program promosi, maka ada beberapa petani, sebagai penunggang gratis yang tidak perlu mengeluarkan biaya iklan, tetap ikut terimbas dan mendapatkan keuntungan (berbagai sumber)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar